Daftar Tipe Kamera Video yang Berbeda

Benjamin Arango

Mar 01, 2024• Proven solutions

Evolusi kamera video sangatlah luar biasa dan belakangan ini sulit untuk memahami cara orang-orang menangkap foto maupun video. Pilihan yang tersedia dulu belum sepenuhnya sempurna apabila dibandingkan dengan apa yang ada sekarang ini, semua berkat perkembangan teknologi serta perkembangan fenomena yang terjadi dalam industri fotografi. Hanya saja, belum lama ini, kata kamera video telah digunakan untuk mencakup sejumlah perangkat yang memiliki karakteristik yang sama. Namun, kini terdapat banyak tipe kamera video dengan anggaran, tingkatan, bentuk dan ukuran yang juga dicantumkan berikut merupakan gambaran singkat mengenai tipe kamera video yang tersedia di pemasaran:

Anda mungkin juga suka:
10 kamera 360 derajat profesional pilihan
Apa yang Dimaksud Rasio Bingkai
Apa yang Dimaksud Format Video

1. Smartphone

Smartphone dengan kamera video bawaan berada di urutan terakhir dalam rantai makanan kamera video. Kebanyakan dari Smartphone kelas atas seperti model Android, iPhone, dan Nokia mempunyai kamera vidoe yang memuaskan yang mempunyai keunggulan dalam menangkap video berkualitas tinggi. Meskipun kamera video Smartphone tidak mencukup kebutuhan bagi orang yang tidak serius dalam pembuatan film, mereka cukup baik untuk pengguna umum yang memerlukan untuk merekam video serta foto keluarga maupun kumpul sosial mereka, misalnya. Melihat perkembangan aplikasi dan alat, hanya saja, semua kamera ini dapat dilengkapi dan dioperasikan layaknya kamera berukuran penuh yang mampu mengambil video profesional.

2. Consumer Video Cameras

Consumer video camera ialah kamera sederhana yang didesain untuk penggunaan personal non-professional. Pada kasus tertentu, kamera ini lebih murah dan dapat dibeli dengan kisaran harga $200 sampai $1,500 dan mereka biasanya dilengkapi dengan chip gambar. Kualitas gambar dari kamera video konsumen tidaklah sebagus kualitas gambar dari kamera profesional.

Karakteristik lain dari kamera konsumen ialah kamera ini kecil dan sederhana untuk dioperasikan, kebanyakan sudah otomatis. Hanya saja, pengguna masih dapat menyesuaikan pengaturan lain secara manual seperti pemaparan level audio, fokus, keseimbangan keputihan dibanding lainnya. Bukan seperti mitra profesional yang dimiliki, kamera konsumen tidak memiliki ekstensi yang memungkinkan input audio ekstra untuk perlengkapan suara profesional dan semua memiliki lensa dengan revolusi digital terbaru.

3. Pro Consumer Video Camera

Selanjutnya ialah pro consumer video cameras. Pro consumer video cameras berada di tengah-tengah kamera konsumen dan kamera profesional. Alat ini merupakan kamera dengan bentuk faktor yang lebih kecil daripada kamera besar yang biasanya dipasang di bahu untuk biasa produksi TV yang besar. Hanya saja, kamera dilengkapi dengan fitur yang cukup untuk menghasilkan kualitas gambar yang profesional dan efektif.

Pro consumer video cameras juga cukup mahasi daripada yang biasa dengan kisaran harga $1500 dan $10,000 – hampir tiga kali lipat dari Anda membeli kamera profesional yang biasa digunakan untuk pengerjaan televisi beranggaran besar. Selain kisaran harga yang tinggi dan jenis teknologi yang tertanam pada kamera ini, kamera ini masih dilengkapi dengan pengaturan gambar dan audio manual dan hampir semua memiliki input audio eksternal.

Hal menakjubkan selanjutnya dari kamera ini ialah mereka menawarkan chip gambar yang lebih besar, lensa yang dapat dipertukarkan, serta keserbagunaan untuk menjadi kode waktu masuk dan keluar dalam hal pelaporan multi-kamera. Dengan semua fitur serta kapabilitas dari kamera, alasan ini menjadikannya semakin sulit dibedakan antar kamera konsumen pro atau kamera profesional. Mungkin perbedaan yang paling mencolok di antara keduanya ialah harga. Pada kamera video profesional, dapat diperkirakan sekitar $8,000 hingga $50,000dan terkadang lebih dari itu.

4. Super Chip Cameras

Hanya saja, terdapat set kamera di antara kamera konsumen pro dan kamera profesional dan dikenal dengan nama kamera super chip. Kamera ini mempunyai karakteristik atas 3 faktor antara lain:

• Kamera super chip ini mempunyai chip gambar yang lebih besar daripada kamera video pro tradisional. Chip gambar dalam kamera ini dua bahkan tiga kali lipat lebih besar daripada kamera video pro tradisional.
• Faktor kedua yang membedakan ialah kamera video super chip merupakan fakta bahwa kamera tersebut memiliki lensa yang dapat dipertukarkan.
• Faktor ketiga yang membedakan ialah harga dari kamera super chip.

Kamera super chip dikemas dengan chip besar dan fitur profesional dan harganya juga relatif terjangkau daripada kamera profesional. Harga dari kamera super chip berada di kisaran harga $6,000 dan $20,000. Inilah contoh dari kamera super chip yakni seperti merek Sony, Cannons Compact serta kamera video Panasonic F100.

Kamera ini mempunyai kemampuan atas segala yang bisa dilakukan program tradisional, namun dengan tambahan keunggulan mencapai tugas yang sama dengan harga yang relatif terjangkau. Kamera ini juga cocok untuk pengerjaan freelance kelas atas dan pembuatan film.

5. DSLR Video Cameras

DSLR (Digital Single Lens Reflex) ialah kamera foto digital yang dilengkapi dengan kemampuan mengambil video HD berkualitas tinggi. Popularitas kamera ini berkembang pesat selama beberapa tahun ini berkat ketiga karakteristik mencolok dari kamera DSLR berikut ini:

• Memiliki chip gambar yang besar sehingga menjadikan kualitas gambar yang tinggi.
• Memiliki lensa yang dapat dipertukarkan sehingga menjadikannya lebih luwes, dan memungkinkan Anda menggunakan lensa berkelas yang terjangkau.
• Kamera DSLR sangat terjangkau. Misalnya, hanya dengan $3,000 Anda bisa membeli DSLR camera dengan kualitas gambar yang dua kali lipat lebih baik dan alasan ini merupakan setengah dari harga yang perlu dibayarkan untuk kamera video konsumen pro.

Bila diperhatikan, kamera DSLR masih terlampau jauh, baik dari fitur dan fakta bahwa harganya yang terjangkau. Hanya saja, terdapat beberapa batasan yang mungkin tidak Anda sukai. Misalnya, kamera DSLR yang masih merupakan kamera foto. Kamera tersebut tidak didesain untuk video dan alasan ini merupakan pertimbangan untuk desain mereka.

Selain itu, Anda akan kecewa dengan fitur penting yang disediakan bahkan kamera video dalam kamera ini juga tidak ada. Fitur yang tidak dimiliki DSLR termasuk pada pengaturan audio manual, garis-garis zebra untuk menilai eksposur, berbicara untuk menilai fokus, dan zoom bermotor.

Sebagai tambahan, kamera DSLR tidak memiliki input audio XLR yang memungkinkan penggunaan mikrofon dan campuran profesional dan mereka juga memiliki waktu perekaman terbatas hanya 12 menit per klip dan ini tidak terlalu menggembirakan jika Anda sedang merekam sumpah pernikahan seseorang. Walaupun terdapat sejumlah solusi dan aplikasi pihak ketiga yang membantu mengatasi kekurangan ini, semua itu hanya akan menambah biaya dan komplikasi pemotretan DSLR.

Benjamin Arango

Benjamin Arango adalah penulis dan pencinta video.

Follow @Benjamin Arango