Oleh karena kemampuannya membuat gambar tiga dimensi dari awal juga memberikan efek realistis pada footage 2D yang tersedia, 3D Ray Traced menjadi pembicaraan di kalangan desain grafis dan pengeditan video.
Pada After Effects, Ray Tracing merupakan teknik pencahayaan untuk membentuk gambar fotorealisme dengan menelusuri jalur cahaya pada sebuah adegan dalam tiga dimensi. Pantulan, pembiasan internal, serta transparansi yang lebih tepat akan mungkin diraih dengan menggunakan Raytracing.
Kami akan menjelaskan tentang dasar-dasar Ray Tracing dan hal penting lainnya terkait 3D Ray Traced di After Effects dalam panduan lengkap berikut ini.
Topik-topik dalam artikel ini
Bagian 1. Apa Itu Ray Tracing?
Ray Tracing merupakan teknik rendering yang ampuh dan mampu menciptakan pencahayaan dan bayangan yang sangat nyata. Algoritma Ray Tracing dapat menelusuri jalur cahaya untuk melakukan simulasi bagaimana cahaya berinteraksi dengan objek virtual di dunia yang diciptakan komputer.
Proses ini akan menghasilkan bayangan, cerminan, dan tembus pandang yang lebih mendekati aslinya. Ray Tracing adalah penyebab meningkatnya efek dramatis yang kita lihat di gim video selama bertahun-tahun, begitu juga manfaatnya dalam pengembangan teknologi pun semakin terlihat.
Singkatnya, Ray Tracing merupakan teknik grafis komputer yang berperan menciptakan gambar yang lebih nyata dan cara kerjanya adalah dengan menelusuri jejak cahaya dari adegan yang tertangkap kamera. Sehingga bisa tercapai simulasi interaksi cahaya yang akurat untuk pemantulan, penembusan cahaya, dan bayangan.
Bagian 2. Ringkasan tentang Ray Tracing
Di sini, kami akan menjelaskan definisi Ray Tracing dari berbagai sudut pandang agar Anda dapat lebih memahaminya.
Sejarah
Albrecht Dürer menjadi orang pertama yang mencetuskan gagasan tentang Ray Tracing pada abad ke-16 berkat penemuannya, pintu Dürer. Akan tetapi, Ray Tracing baru dimanfaatkan pertama kalinya pada 1968 saat Arthur Appel menggunakan komputer guna membuat gambar berbayang.
Konsepnya pertama kali dibuat pada 1969, dan kini Ray Tracing menjadi teknik yang umum dimanfaatkan dalam pembuatan grafis yang dihasilkan komputer untuk film-film dan acara TV. Hal ini dikarenakan studio dapat memanfaatkan daya pemrosesan dari beberapa komputer agar dapat menuntaskan tugasnya dengan ringkas dan singkat. Namun, meski memiliki daya pemrosesan tambahan, proses Ray Tracing dapat berlangsung lama dan rumit.
Walaupun begitu, Ray Tracing semakin terkenal seiring dengan semakin canggihnya perangkat komputer dan software. Dan selagi teknologi masih terus berkembang, tentunya masih akan ada perkembangan gambar realistis di masa yang akan datang, apa pun tantangannya.
Kelebihan
Berikut ini adalah keuntungan Ray Tracing:
- Rendering yang Realistis: Kemampuan Ray Tracing menciptakan gambar yang begitu nyata, jauh lebih baik ketimbang yang dihasilkan dengan menggunakan teknik lama rendering. Perhitungan jalur cahaya menggunakan Ray Tracing memang lebih presisi, sehingga menghasilkan bayangan, pembiasan, dan pemantulan yang lebih mendekati aslinya.
- Anti-aliasing dan Depth Of Field: Anda akan mendapatkan efek anti-aliasing dan depth of field yang lebih cepat menggunakan Ray Tracing.
Kelemahan
Teknologi Ray Tracing memiliki kelemahan yaitu memerlukan daya komputerisasi yang besar, dan akan kesulitan membuat efek pencahayaan yang lebih kompleks seperti kaustik.
Bagian 3. Bagaimana Cara Kerja Ray Tracing?
Ray Tracing menggunakan proses denoising (teknik penghilangan noise). Algoritmanya akan mulai dari kamera kemudian menelusuri bayangan dan cahaya.
Ray Tracing menggunakan mesin untuk belajar mengisi celah demi membuat gambar yang realistis. Semakin terang adegannya, semakin tinggi kualitas grafisnya; semakin tinggi kualitasnya, semakin mahal. Itulah sebabnya Ray Tracing baru meraih kepopulerannya di industri gim video.
Bagian 4. Ray Tracing di Adobe After Effects
Setelah mengenal Ray Tracing, mari kita kaitkan dengan video editor terkenal - Adobe After Effects untuk melihat bagaimana cara kerjanya. Adobe After Effect adalah alat yang sangat bermanfaat ketika hendak membuat efek visual dari grafis beranimasi. Fitur Ray Tracing atau Ray-Traced 3D yang ditawarkan Adobe di After Effect merupakan alat bantu bagi para desainer grafis yang hendak membuat gambar 3D fotorealisme juga melakukan rendering pada cahaya dan bayangan. Fitur ini muncul bersamaan dengan diluncurkannya After Effects CS 6 pada 2012.
Namun, fitur tersebut kemudian dihilangkan dari After Effects pada 2020 karena beberapa alasan berikut ini:
- Selalu muncul bug dan glitch.
- Tanpa Adobe Media Encoder, fiturnya tidak dapat bekerja dengan semestinya.
- NVIDIA terus-menerus mengubah standarisasinya.
Fungsi-fungsi
Meski fitur Ray Tracing dihilangkan pada 2020, tetapi fitur 3D lanjutannya masih layak diperkenalkan. Berikut ini adalah fungsi-fungsi Ray Traced 3D After Effects:
- Anda dapat menghasilkan dan menempatkan banyak cahaya dengan menggunakan Ray Traced.
- Anda dapat mengatur pilihan material untuk lapisan 3D.
- Juga dapat mengatur bagaimana bayangan tersebut ditampilkan.
Cara Kerjanya
Cara kerja 3D Ray Tracing di After Effect adalah dengan memberikan kedalaman yang lebih pada teks dan jalur Anda. Lapisan yang ditarik memiliki kedalaman z-axis, sehingga terlihat tiga dimensi. Dimensi tambahan ini dapat dilihat dari semua sisi, meski lapisannya diputar. Sebaliknya, lapisan yang tidak ditarik memiliki kedalaman nol di z-axis. Sehingga akan hilang jika diputar 90 derajat di x-axis atau y-axis.
Bagian 5. Pengaturan Ray-Traced 3D di Adobe After Effects
Adanya pengaturan Ray-Traced 3D di After Effects CS6 menyebabkan pembuatan gambar atau animasi 3D yang keren jadi lebih mudah. Simak baik-baik untuk mengetahui cara menggunakannya dengan tepat di After Effects.
Cara Pengaturannya
Adobe After Effects memiliki pengaturan ruang animasi tiga dimensi, tidak termasuk Ray Tracing. Ubah pengaturan bawaannya jika hendak menggunakannya di animasi Anda. Caranya:
Langkah 1 Pergilah ke panel Composition Settings untuk mengatur komposisi Ray-Traced 3D.
Langkah 2Buka panel Advanced, lalu dari opsi "Renderer" pilihlah "Ray-Traced 3D" dari menu yang muncul.
Satu lapisan menjadi lapisan 3D ketika kotak centang 3D telah diisi di timeline dan lapisan ini punya lebih banyak pilihan ketimbang lapisan normal karena komposisi yang dimilikinya. Ada dua pilihan yang dapat diakses begitu Anda membuka timeline properti lapisan tersebut, yaitu: Geometry Options dan Material Options.
Geometry Options berkaitan dengan kedalaman lapisan dan bentuk sudut, sementara Material Options terkait dengan interaksi lapisan-lapisan dengan kedalaman dan termasuk di dalamnya ada pilihan bayangan, pantulan, pembiasan, dan transparansi.
Kapan Menggunakannya
Berikut adalah situasi yang tepat untuk menggunakan komposisi Ray-Traced 3D di After Effects:
- Ketika Anda hendak membuat tipe 3D sejati dan membuat animasinya.
- Saat Anda ingin mengambil sebuah logo dan menampilkannya dalam objek nyata.
- Jika Anda ingin membuat bayangan atau pantulan yang realistis guna menciptakan grafis gerakan yang keren.
- Dapat pula dimanfaatkan untuk menciptakan gambar realistis atau melakukan simulasi pada efek pencahayaan.
Download Plugin Ray Traced 3D After Effects
Zaxwerks ProAnimator AE adalah plugin animasi 3D untuk After Effects sehingga pembuatan efek animasi pada objek dalam tiga dimensi menjadi lebih mudah. Anda tidak perlu menggunakan keyframe untuk membuat efek animasi pada sebuah objek, jika menggunakan ProAnimator AE.
Anda justru akan diberikan antarmuka sehingga memudahkan untuk dipelajari ketimbang program animasi 3D tradisional. Kemampuan ProAnimator AE melakukan Ray Tracing hampir bersamaan dengan waktu sebenarnya (real-time) memungkinkan Anda membuat pantulan realistis dengan singkat.
Video - Apa it Ray Tracing?
Kesimpulan
Kita telah membahas tentang Ray Tracing, bagaimana cara kerjanya dan fungsinya di Adobe After Effect. Kita juga menjelaskan tentang pengaturan Ray Traced 3D di After Effects, cara mengaturnya, dan kapan menggunakannya. Selain itu, telah dibahas tentang plugin yang dapat membantu Anda membuat pantulan dan bayangan fotorealisme.
Semoga masalah Anda terpecahkan dan benar-benar telah memahami teknologi Ray Tracing.