Pernahkah Anda melihat adegan dalam sebuah film di mana dua atau lebih karakter muncul dari waktu dan tempat yang berbeda, tetapi menggambarkan konten yang saling terkait? Itu adalah pengeditan paralel yang muncul pada akhir tahun 1907an. Pengeditan paralel membentuk cerita yang memungkinkan penonton untuk melakukan perbandingan dan menyoroti perbedaan.
Artikel ini membahas dasar-dasar pengeditan paralel pada film, penyebab pengeditan ini menjadi begitu umum dalam industri media, dan kapan harus menggunakannya. Jadi, mari kita mulai!
Bagian 1: Apa itu Pengeditan Paralel?
Pemahaman tentang definisi pengeditan paralel memiliki peran yang besar dalam membawa perubahan besar kepada industri produksi film. Bagian ini akan membahas tentang "apa itu pengeditan paralel" dan meninjau dasar dari teknik pembuatan film ini.
Pengeditan paralel adalah teknik pengeditan video di mana adegan-adegan yang berbeda disatukan untuk menggambarkan cerita dari sudut pandang yang berbeda. Teknik ini sering digunakan dalam tahap pascaproduksi dan berperan sebagai taktik bercerita yang menggambarkan cerita dari berbagai sudut pandang yang memengaruhi tema utama film.
Selain itu, pengeditan paralel juga disebut sebagai teknik cross-cutting. Ada beberapa tujuan untuk menyertakan fenomena ini dalam film. Pertama, pengeditan ini meningkatkan ketegangan dalam sebuah adegan dan mengembangkan konteks antara karakter-karakter dalam film.
Selain itu, pengeditan paralel dalam film menghubungkan dua alur cerita dan memberikan makna pada karakter-karakternya. Ketegangan, kegugupan, dan efek dramatis tercipta dengan mudah melalui pengeditan paralel.
Bagian 2: Mengapa Pengeditan Paralel Begitu Populer dalam Film?
Pentingnya teknik pengeditan paralel dalam film tidak boleh diremehkan. Sebagai teknik pembuatan film yang efektif, pengeditan paralel dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Popularitasnya tidak terbatas, dan perusahaan produksi besar menggunakan teknik ini untuk menghadirkan revolusi ke seluruh dunia. Bagian ini akan membahas alasan penggunaan teknik tersebut dalam film.
Menentukan Alur Cerita
Memanfaatkan teknik pengeditan paralel dalam film membantu editor untuk melompat dari satu lokasi ke lokasi lain atau bergerak maju dan mundur untuk memperdalam alur cerita. Pada dasarnya, perpindahan dari satu karakter ke karakter lain dalam alam semesta paralel memberikan makna pada cerita dan membangun keterikatan emosional penonton.
Menghadirkan Kecepatan dan Aksi
Penggunaan pengeditan paralel dalam film mempercepat tempo adegan yang lambat dengan menyelipkan adegan-adegan lain yang lebih penuh aksi. Rangkaian peristiwa dramatis membuat filmnya menjadi lebih dinamis dan membangkitkan ketegangan penonton. Sebuah pengeditan paralel dengan tampilan split-screen menghadirkan dua kali lipat informasi dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan penggunaan adegan terpisah.
Contoh pengeditan paralel yang bagus dapat ditemukan dalam film The Godfather yang dirilis pada tahun 1972. Pada saat Michael Corleone, tokoh utama, menghadiri pembaptisan keponakannya, sekelompok pembunuh melakukan aksi mereka dalam acara tersebut. Filmnya penuh dengan ketegangan dan drama, serta intensitas yang membuat penonton menjadi tegang saat menontonnya.
Menghadirkan Sudut Pandang Juxtaposition
Pengeditan paralel dalam dunia film digunakan untuk menggambarkan sudut pandang yang bertentangan. Penggunaan teknik ini membentuk sebuah cerita dan memberikan makna pada tema dari film. Adegan close-up yang diikuti oleh pengambilan adegan jarak jauh menyampaikan pesan dengan cara yang paling tenang.
Salah satu contoh yang mencolok dari pengeditan paralel untuk juxtaposition adalah film buatan D.W. Griffith pada tahun 1909. Teknik pengeditan paralel digunakan dalam filmnya untuk membandingkan adegan para pengusaha kaya dengan orang-orang yang menunggu dalam antrean untuk mendapatkan roti. Sinematografi juga dapat dimanfaatkan untuk menyajikan skenario juxtaposition dalam sebuah film.
Meningkatkan Ketegangan dan Sensasi
Meningkatkan ketegangan, misteri, dan sensasi dalam suatu adegan memberikan keuntungan bagi para sutradara dan produser karena hal tersebut dapat membuat penonton terpaku pada layar. Teknik cut in dan out pada adegan dapat membangun ketegangan dalam film. Orang-orang menjadi penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dan apakah karakter favorit mereka meninggal atau tidak. Film ini menyesatkan orang dengan menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan kenyataan juga dapat menciptakan ketegangan dan kegugupan.
Salah satu contoh pengeditan paralel yang berhasil adalah film Jonathan Demme pada tahun 1991 dengan judul The Silence of the Lambs. Adegan tersebut menggambarkan situasi di mana agen-agen FBI mengelilingi sebuah bangunan tempat seorang pembunuh berantai bersiap-siap untuk membunuh korban. Taktik pengeditan paralel digunakan untuk menunjukkan bahwa FBI berada di lokasi yang berbeda sehingga menyesatkan penonton dan menciptakan ketegangan dalam adegan tersebut.
Bagian 3: Kapan Sebaiknya Anda Menggunakan Pengeditan Paralel?
Mengetahui kapan harus menerapkan pengeditan paralel juga merupakan hal yang penting untuk dipahami. Bagian ini menjelaskan kapan taktik tersebut sebaiknya diterapkan dalam sebuah proyek media.
Meningkatkan Intensitas Adegan
Pengeditan paralel digunakan untuk meningkatkan intensitas adegan dan membuat penonton terpaku pada layar. Ini merupakan aspek utama dalam pembuatan film aksi dan menyajikan apa yang dibutuhkan oleh penonton.
Menghubungkan Cerita
Dua cerita dapat dihubungkan dengan mudah menggunakan pengeditan paralel dalam film. Cross-cutting antara dua adegan menggambarkan kesan dari alur cerita dengan cara yang paling sederhana.
Menampilkan Kontras
Untuk menunjukkan sudut pandang yang berlawanan antara dua lokasi, pengeditan paralel dapat digunakan. Ini akan memberikan makna pada alur cerita dan memperkuat pesan yang disampaikan dalam plot film.
Menciptakan Sebuah Paradoks
Pengeditan paralel menciptakan situasi paradoks dalam film dan menyesatkan penonton untuk berpikir secara bertentangan dengan kenyataan. Ini memainkan peran penting dalam menarik perhatian penonton.
Tip Bonus: Tutorial tentang Cara Membuat Efek Alternate Reality di Filmora X
Wondershare Filmora telah dikenal di pasaran sebagai software video editor yang memungkinkan pengguna untuk mewujudkan imajinasinya. Sejumlah efek, animasi, elemen, dan teks ditambahkan ke dalam video untuk membentuk sebuah cerita. Jutaan orang menggunakan fitur "Motion Tracking" dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka.
Untuk mengetahui cara membuat efek alternate reality di Filmora, ikuti panduan kami ini.
Langkah ke-1: Impor Videonya
Buka Wondershare Filmora dan lepaskan video yang dipilih ke timeline. Arahkan ke tab "Effects" dan klik "Utility" dari panel kiri yang muncul. Pilih "Image Mask" dan seret efek tersebut ke footagenya.
Langkah ke-2: Membuka tab "Effects"
Klik ganda pada footage untuk menyesuaikan efeknya. Tekan "Efek Video" dan pilih sebuah bentuk. Atur nilai feather menjadi 100. Sekarang, arahkan ke bagian "Transform" dan sesuaikan orientasi footage.
Langkah ke-3: Menambahkan Efek ke Footage
Setelah itu, tambahkan efek yang sama pada footage video lagi dan klik ganda pada video tersebut untuk membuka bagian "Transform". Pilih opsi vertical flip dari bagian tersebut. Sekarang, seret efek "Image Mask" ke footage video kedua.
Langkah ke-4: Mengubah Nilai Feather
Klik ganda pada footage baru agar pengaturannya dapat diaktifkan. Kali ini, pilih bentuk mask yang berlawanan dan ubah nilai feathernya menjadi 100. Seret footage kedua ke trek video kedua dan sesuaikan dengan yang pertama.
Langkah ke-5: Mengubah Rotasi dan Skala
Klik-ganda pada footage kedua lagi. Pergi ke bagian "Transform" untuk menyesuaikan orientasi footagenya. Lihat pratinjau videonya untuk memastikan apakah videonya sudah sesuai dengan keinginan Anda. Selain itu, klik ganda pada footage video pertama dan arahkan ke "Animations." Tekan "Customize"
Langkah ke-6: Mengatur Sudut
Pindahkan play head ke awal footage video dan ketuk "Tambahkan" untuk menambahkan keyframe. Atur rotasinya menjadi 0°, dan skala pada 100%. Sekarang, tambahkan keyframe lain pada bagian akhir dari footage yang sama. Lalu, atur rotasinya menjadi 20° dan skala pada 115%. Ulangi proses yang sama untuk footage video kedua. Lihat pratinjau videonya, dan selesai.
Kesimpulan
Pengeditan paralel memiliki keunggulan tertentu dalam industri perfilman ini. Pengeditan ini menciptakan sensasi yang dinanti-nantikan dalam film sehingga membuatnya terlihat menarik bagi para penggemar misteri. Namun, penting untuk mengetahui kapan teknik tersebut harus digunakan.
Wondershare Filmora mendukung pengguna dalam beragam fungsi di industri media. Jika genre Anda adalah sci-fi, Filmora memungkinkan Anda membuat efek alternate reality dalam hitungan detik.
Wondershare Filmora
Mulailah gunakan aplikasi Filmora, aplikasi dengan penggunaan yang mudah, kinerja yang baik, tampilan antarmuka yang intuitif, dan berbagai efek yang tak terhitung jumlahnya!